Senyapnya Senja Di Makam Soe Hok Gie - PARA SHERPA Senyapnya Senja Di Makam Soe Hok Gie | PARA SHERPA

Senyapnya Senja Di Makam Soe Hok Gie

Soe Hok Gie kita mengenalnya sebagai seorang aktivis masa lalu di jaman Orde Baru dan seorang pendaki gunung yang meninggal di Gunung Semeru akibat letupan racun dari Jonggring Saloka kawah Semeru. Tokoh pemuda dan mahasiswa masa itu yang berani menentang atas hingar bingarnya kondisi politik negara Indonesia.

http://www.parasherpa.com/

Di Museum Taman Prasasti, nisan itu miring, di tengah - tengah makam yang sepi. Semburat Mentari sore menyorot nama itu 'Soe Hok Gie'. Tulisan pada nisannya menyiratkan kerisauan, serisau suasana di Museum Taman Prasasti.

Museum Taman Prasasti dulunya adalah pemakaman umum yang bernama Kebon Jahe Kober. Kemudian pada tahun 1977 pemakaman ini dialih fungsi menjadi museum. Museum Taman Prasasti menyimpan banyak nisan kuno dan beragam patung.

Selalu sepi dan sunyi, beginilah suasana museum terbuka seluas 1,2 hektar ini. Memang jarang wisatawan datang, selain penikmat sejarah atau penghobi fotografi. Mereka datang karena ada banyak koleksi nisan yang menarik dan antik, juga kereta jenazah yang antik.

Makam Soe Hok Gie di bagian tengah agak ke belakang, di bawah sebuah pohon. Nisannya miring. Tertulis 'Soe Hok Gie', 17 Desember 1942 - 16 Desember 1969. Di bawahnya lagi ada sebuah tulisan.

"Nobody knows the troubles. I see nobody knows my Sorrow."
Soe... andai orang - orang memahami kerisaunmu. Kau selalu menjadi orang yang mengkhawatirkan zaman. Sepertinya, politik Indonesia dan para manusianya belum banyak berubah dari sejak kau meninggalkan dunia fana ini.

http://www.parasherpa.com/

Sorot Matahari sore yang membelai pipi Malaikat di batu nisan Gie, seperti tidak bisa mengusir kerisauan itu. Nikmati sajalah angin sepoi - sepoi berhembus di Museum Taman Prasasti yang tenang ini. Hingar - bingar suara klakson dan kendaraan manusia - manusia Jakarta menjadi suara latar dari kejauhan.

Saat senyapnya senja, itulah waktunya meninggalkan museum. Sungguh tempat ini adalah sebuah destinasi wajib untuk para wisatawan yang datang ke Jakarta. Suasananya, sejarahnya, ini adalah kepingan masa silam Jakarta sejak masih bernama Batavia. Luar biasa!

Kuucap selamat tinggal pada Soe dan terima kasih atas sore yang tenang namun risau itu. Soe, apa ya yang berubah dari Jakarta sejak 1969?

0 komentar:

Posting Komentar

More

Recent Posts Widget